Proxy server yang bekerja pada level sirkuit dibuat untuk
menyederhanakan keadaan. Proxy ini tidak bekerja pada layer aplikasi, akan
tetapi bekerja sebagai “sambungan” antara layer aplikasi dan layer transport,
melakukan pemantauan terhadap sesi-sesi TCP antara pengguna dan penyedia
layanan atau sebaliknya. Proxy ini juga masih bertindak sebagai perantara,
namun juga membangun suatu sirkuit virtual diantara layer aplikasi dan layer
transport.
Dengan proxy level sirkuit, aplikasi klien pada pengguna
tidak perlu dikonfigurasi untuk setiap jenis aplikasi. Sebagai contoh, dengan
menggunakan Microsoft Proxy Server, sekali saja diperlukan untuk menginstall
WinSock Proxy pada komputer pengguna, setelah itu aplikasi-apliakasi seperrti
Windows Media Player, IRC atau telnet dapat langsung menggunakannya seperti
bila terhubung langsung lke internet.
Kelemahan dari proxy level sirkuit adalah tidak bisa
memeriksa isi dari paket yang dikirimkan atau diterima oleh aplikasi-aplikasi
yang menggunakannya. Kelemahan ini dicoba diatasi menggunakan teknologi yang
disebut SOCKS. SOCKS adalah proxy level sirkuit yang dapat digunakan untuk
semua aplikasi (generik proxy) yang berbasis TCP/IP, dikembangkan sekitar tahun
1990 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dan sudah mencapai versi 5
(RFC 1928). SOCKS menyediakan standar yang independen dari platform yang digunakan
untuk mengakses proxy level sirkuit. Salah satu kemampuan penting SOCKS versi 5
adalah tambahan proses autentikasi dan password, serta memberikan layanan proxy
terhadap layanan berbasis UDP, dengan pertama-tama melakukan koneksi TCP, den
kemudian menggunakannya untuk relay bagi data UDP.