Selanjutnya konfigurasi-konfigurasi
lanjutan squid, selain sebagai cache server, squid yang memang bertindak
sebagai “parent” untuk meminta object dari kliennya dapat juga dikonfigurasi
untuk pengaturan hak akses lebih lanjut, untuk pertama kali yang dibicarakan
adalah ACL (access control list), ACL sendiri terdiri dari beberapa tipe antara
lain :
-
Src
IP Address asal yang digunakan klien
-
Dst
IP Address tujuan yang diminta klien
-
Myip
IP Address local dimana klien terhubung
-
Srcdomain
Nama domain asal klien
-
dstdomain
Nama domain tujuan klien
-
Srcdom_regex
Pencarian pola secara string dari nama domain asal klien
-
Dstdom_regex
Pencarian pola secara string dari nama domain tujuan klien
-
Time
Waktu dinyatakan dalam hari dan jam
-
Proto
Protokol transfer (http, ftp, gopher)
-
Method
Metode permintaan http (get, post, connect)
Berikutnya adalah control list yang akan digunakan untuk mengatur
control dari ACL, control list tersebut antara lain :
-
http_access
memperbolehkan acess http
-
icp_access
memperbolehkan peer untuk mengirimkan icp untuk menquery object
-
miss_access
memperbolehkan klien meminta object yang belum ada (miss) didalam
cache
-
no_cache
object yang diminta klien tidak perlu disimpan ke hardisk
-
always_direct
permintaan yang ditangani langsung ke server origin
-
never direct
permintaan yang ditangani secara tidak langsung ke server origin.
Sebagai contoh
diberikan sintaks konfigurasi ACL seperti dibawah ini :
#bagian ACL
ACL localnet
src 192.168.100.0/24
ACL localkomp
127.0.0.1/255.255.255.255
ACL isp
dst 202.59.206.65/30
ACL allsrc
src 0.0.0.0/0.0.0.0
ACL alldst
dst 0.0.0.0/0
ACL other
src 10.10.11.11/32
ACL domainku
srcdomain .jatara.net
#bagian control list
http_access deny other
http_access allow localnet
http_access allow lokalkomp
http_access allow domainku
http_access deny allsrc
always_direct allow isp
always_direct deny alldst
0 comments:
Post a Comment